Selasa, 08 November 2011
"Eropa Hancur Akibat Ketamakannya!"
JAKARTA - Krisis ekonomi global yang saat ini melanda Eropa dan Amerika Serikat (AS) ditengarai karena sifat rakus dari para pelaku pasar yang tamak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah saat memberikan sambutannya dalam seminar pasar modal Memanfaatkan Capital Inflow dan Mengantisipasi Resesi Global di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/11/2011).
"Krisis global saat ini, merupakan kelanjutan dari krisis pada 2008-2009. Diakibatakan oleh sifat rakus pelaku pasar yang akibatnya banyak menanggung utang dan terlalu besar mengambil risiko," jelasnya.
Dia menjelaskan, pemain pasar yang ingin memperoleh keuntungan besar-besaran secara serampangan, telah mengakumulasi utang di luar kemampuan mereka untuk membayarnya kembali. Hal tersebut diperparah dengan sikap para kreditur yang dengan mudahnya memberikan pinjaman tanpa ada mitigasi risiko yang baik. "Situasi seperti ini dimanfaatkan oleh para kreditur," tegas dia.
Beruntung, Indonesia dengan sistem keuangan yang masih relatif berkembang, secara umum masih belum terkena dampak krisis global secara signifikan. "Indonesia yang dominan dengan perbankan, BI dan pemerintah banyak menempuh langkah. Pelaku pasar modal kiranya dapat melakukan transaksi dengan underlying yang jelas, serta menerapkan prinsip manajamen risiko yang jelas," tuturnya.
Halim melanjutkan, bukan sistem keuangan yang canggih dan penuh risiko yang diperlukan saat ini. "Yang diperlukan adalah transasi keuangan yang mendorong aktivitas riil dan pertumbuhan ekonomi," tandasnya. (mrt) (rhs)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar